Mengelola website melalui DirectAdmin menjadi lebih mudah dengan berbagai fitur yang disediakan. Salah satu fitur yang mungkin diperlukan oleh pemilik website adalah kemampuan untuk mengubah domain utama.
Mungkin Anda perlu mengganti domain utama karena berbagai alasan, seperti rebranding, perubahan bisnis, atau hanya ingin menggunakan domain yang lebih relevan. Artikel ini akan membahas cara mengubah domain utama di DirectAdmin dengan langkah-langkah yang mudah dipahami.
Apa Itu Domain Utama?
Domain utama adalah domain yang menjadi identitas utama sebuah akun hosting di DirectAdmin. Domain ini adalah yang pertama kali ditambahkan saat Anda membuat akun hosting. Semua file website, email, dan konfigurasi server awalnya dikaitkan dengan domain ini.
Namun, seiring perkembangan bisnis atau perubahan strategi, Anda mungkin perlu mengganti domain utama. Misalnya, jika Anda memulai bisnis baru atau ingin mengganti nama domain agar lebih mudah diingat atau lebih relevan dengan layanan yang Anda tawarkan.
Persiapan Sebelum Mengubah Domain Utama
Sebelum Anda mengubah domain utama, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
- Backup Data: Sangat disarankan untuk melakukan backup penuh terhadap semua data di hosting Anda. Ini termasuk file website, database, dan email. Backup ini penting untuk mencegah kehilangan data jika terjadi kesalahan selama proses penggantian domain.
- Domain Baru: Pastikan Anda sudah memiliki domain baru yang akan digunakan sebagai domain utama. Domain ini harus sudah terdaftar dan DNS-nya harus diatur dengan benar agar dapat langsung digunakan setelah perubahan dilakukan.
- Akses ke DirectAdmin: Pastikan Anda memiliki akses ke panel DirectAdmin dengan hak akses yang diperlukan untuk melakukan perubahan pada domain utama.
Langkah-langkah Mengubah Domain Utama di DirectAdmin
Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti untuk mengubah domain utama di DirectAdmin:
- Login ke DirectAdmin
Langkah pertama adalah masuk ke akun DirectAdmin Anda. Anda dapat melakukannya dengan mengunjungi URL DirectAdmin yang disediakan oleh penyedia hosting Anda, kemudian masukkan username dan password yang Anda miliki.
- Navigasi ke Menu Domain Setup
Setelah berhasil login, cari dan klik pada opsi “Domain Setup” yang biasanya berada di bawah menu “Account Manager”. Di sini, Anda akan melihat daftar domain yang terkait dengan akun Anda.
- Klik Rename Domain
Pada halaman Domain Setup, Anda akan melihat domain utama saat ini. Klik rename domain untuk mengakses pengaturan lebih lanjut.
- Ganti Domain Utama
Setelah masuk ke pengaturan domain, Anda akan melihat opsi untuk mengubah nama domain. Masukkan nama domain baru yang ingin Anda jadikan sebagai domain utama di kolom yang tersedia, lalu klik tombol Save.
- Update DNS Records
Setelah domain utama berhasil diubah, Anda perlu memastikan bahwa semua DNS records untuk domain baru sudah diatur dengan benar. Ini termasuk mengarahkan A Record ke IP server hosting Anda dan mengatur MX Record jika Anda menggunakan email. - Verifikasi dan Uji Coba
Langkah terakhir adalah melakukan verifikasi bahwa perubahan sudah berhasil dan website Anda berjalan dengan baik di domain baru. Anda juga perlu menguji fitur-fitur seperti email untuk memastikan semuanya berfungsi normal.
Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Mengubah Domain
Setelah Anda berhasil mengubah domain utama, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- SEO dan Redirect: Jika domain lama sudah memiliki trafik atau ranking di mesin pencari, pastikan Anda mengatur redirect dari domain lama ke domain baru. Ini membantu mempertahankan SEO dan memastikan pengunjung tetap bisa menemukan website Anda.
- Email: Pastikan semua pengaturan email sudah di-update sesuai dengan domain baru, terutama jika Anda menggunakan layanan email yang terkait dengan domain tersebut.
- Pengaturan Tambahan: Periksa kembali pengaturan tambahan lainnya seperti SSL certificate, yang mungkin perlu di-update untuk domain baru.
Penutup
Mengubah domain utama di DirectAdmin sebenarnya cukup mudah jika Anda mengikuti langkah-langkah yang tepat. Pastikan Anda melakukan backup terlebih dahulu dan menyiapkan semua yang diperlukan sebelum memulai proses. Dengan demikian, Anda dapat menghindari masalah yang tidak diinginkan dan memastikan transisi berjalan lancar.